SALING menempelkan pipi sebanyak tiga kali merupakan ciri khas kebiasaan orang-orang yang tinggal di negeri Belanda. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan membanjirnya migran yang memiliki budaya lain, bukan tak mungkin cium pipi tiga kali lama kelamaan akan menghilang.
Menyapa seorang yang baru dikenal dengan mencium pipi sebanyak tiga kali timbul pertama kali nya di awal tahun 50 an. Tepatnya pada waktu itu di Brabant, Belanda selatan. Mencium pipi tiga kali, dipopulerkan oleh majalah-majalah perempuan dan buku-buku soal etiket saat itu.
Saat itu warga Belanda, menurut Inge Strouken dari Pusat Budaya Rakyat di Belanda tidak menerima begitu saja cara menyapa orang yang baru dikenal dengan mencium pipi sebanyak tiga kali. Warga Belanda menolaknya.
Memang, kalangan kerajaan waktu itu memang juga saling menempelkan pipi tapi hanya satu kali saja. Sementara rakyat Belanda merasa mencium pipi sebagai bentuk ke Amerika-amerika an. Meskipun di Amerika sendiri tidak sebanyak tiga kali.
Namun, lama-lama warga Belanda bisa menerimanya karena kalangan generasi muda lah yang kembali mempopulerkan ciuman sebanyak tiga kali. Inge Strouken dari Pusat Budaya Rakyat di Belanda.
“Ya di tahun 55, 56 dan 57 waktu itu dipopulerkan oleh kawula muda dan orang-orang yang ingin keliatan muda. Selain juga ditampilkan oleh orang-orang yang muncul di tivi dengan rock n rol nya. Ternyata saat itu mulai memasyarakat. Sampai sekarang cium pipi tiga kali menjadi tradisi.”
Cium pipi tiga kali ini berlaku untuk semua orang, kecuali laki-laki dengan laki-laki. Itu adalah sebagai bentuk pemberian salam, sama seperti halnya dengan menjabat tangan. Namun, jika anda merasa risih terutama kaum perempuan maka ada beberapa trik untuk menolaknya.
“Ada juga cara menolak ciuman pipi tiga kali ini dengan halus terutama terjadi di kaum perempuan. Supaya orang lain tidak merasa tersinggung. Misalnya dengan bahasa tubuh untuk menolak ketika hendak dicum.
Di sisi lain warga Belanda banyak yang menjaga jarak dengan orang yang belum benar-benar dikenalnya. Namun di lain sisi rakyat Belanda juga melakukannya. Menurut Strouken, tiga kali cium pipi hanya dilakukan pada awalnya untuk meniru kalangan muda. Hanya memang tidak cocok dalam kultur Belanda dan memberi kesan yang aneh sebetulnya.
Seorang warga Indonesia yang sudah puluhan tahun tinggal di Belanda Sari Sapoetra Nasution mengatakan bahwa kebiasaan cium pipi tiga kali itu tidak ada artinya. Ia, mengatakan mencium pipi itu hanya “ala kadarnya”. Itu tidak ada artinya sama sekali. “Malah hanya cium sekali tapi sambil memeluk itu kelihatanya lebih dekat, lebih hangat.”
Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Yusuf warga Indonesia yang bekerja di sebuah restoran mewah di Belanda. “Kalau aku sih biasa aja normal. Karena kita sebagai umat beragama, saya sebagai muslim, kadang-kadang kalau kita salaman di Indonesia kan juga pakai cium pipi, kiri-kanan.”
Cium tiga, dua atau tidak sama sekali. Inge Strouken khawatir cium pipi tiga kali ini akan berkurang karena orang Belanda yang semakin selektif dengan siapa ia mau mencium pipi sebanyak tiga kal iiu.
Faktor lainnya kata Inge Strouken, yaitu karena Belanda terdiri atas masyarakat multikultural. “Ada budaya lain yang tidak suka dengan budaya cium pipi tiga kali. Dan kami juga harus terbiasa dengan muslim yang menolak untuk bersalaman dengan perempuan, apalagi untuk mencium pipinya. Itu akan membawa perubahan banyak di Belanda.”
Cium Pipih Ala Belanda akan hilang
Written By Unknown on Selasa, 15 November 2011 | 00.06
Labels:
Berita dan Peristiwa,
Foto,
Hot
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar