10 Negara dengan BBM TerMurah dan Termahal

Written By Unknown on Jumat, 30 Maret 2012 | 16.00

Seperti telah diberitakan , pemerintah berencana menaikkan harga BBM dari semula Rp 4.500 menjadi Rp. 6.000. Pemerintah berargumen, harga minyak dunia naik dan dana subsidi BBM akan dialihkan ke hal lain. Mereka juga tak mau rakyat terus bergantung ke BBM sehingga bisa beralih ke bahan bakar lain. Namun, argumen pemerintah ditentang keras oleh sejumlah pihak yang menemukan bahwa hitung-hitungan pemerintah terhadap penetapan harga BBM ternyata keliru.

Berikut ini adalah 10 negara yang menerapkan harga BBM termahal di dunia pada tahun 2012 menurut Airinc, sebuah perusahaan yang memantau harga minyak di seluruh dunia

10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia Versi Pemerintah

  1. Eritrea (Rp. 23.000 per liter)
  2. Norwegia (Rp. 22.200 per liter)
  3. Italias (Rp. 20.260 per liter)
  4. Denmark (Rp. 20.190 per liter)
  5. Monaco (Rp. 20.142 per liter)
  6. Inggris (Rp. 19.333 per liter)
  7. Prancis (Rp. 19.190 per liter)
  8. Hong Kong (Rp. 18.690 per liter)
  9. Jerman (Rp. 18.476 per liter)
  10. Jepang (Rp. 15.690 per liter)


Komite Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mengeluarkan data tentang 10 negara yang memiliki harga BBM termurah di dunia untuk memberikan gambaran bahwa Indonesia sebenarnya bisa tidak menaikkan harga BBM dan berikut adalah 10 negara yang memiliki harga BBM termurah menurut KASBI:


Berikut adalah 10 negara yang memiliki harga BBM termurah menurut KASBI.
  1. Venezuela ($ 0,05 atau Rp.585 per liter)
  2. Turkmenistan ($ 0,08 atau Rp.936 per liter) 
  3. Nigeria ($ 0,10 atau Rp.1.170 per liter) 
  4. Iran ($ 0,11 atau Rp.1.287 per liter) 
  5. Arab Saudi ($ 0,12 atau Rp.1.404 per liter) 
  6. Libya ($ 0,14 atau Rp.1.636 per liter) 
  7. Kuwait ($ 0,21 atau Rp.2.457 per liter) 
  8. Qatar ($ 0,22 atau Rp.2.575 per liter) 
  9. Bahrain ($ 0,27 atau Rp.3.159 per liter) 
  10. Uni Emirat Arab ($ 0,37 atau Rp.4.300 per liter) 
Jika dilihat dari sisi rakyat kecil, Kenaikan Harga BBM memanglah begitu berat, apalagi tidak diimbangi dengan kesejahteraan mereka, apa yang mereka dapat setiap harinya dari hasil kerja serabutan, tidak ikut naik seiring naiknya Harga BBM.

Seperti dikuti dari uniqpost, KASBI lewat Sekretaris Jendral-nya Mukhtar Guntur Kilat mengatakan Indonesia tidak menghargai kerja buruh karena memilih menaikkan harga BBM tetapi menekan upah buruh serendah mungkin. Ia juga menyoroti alasan pemerintah merencanakan kenaikan BBM.

Menurutnya, negara Indonesia sudah kehilangan kedaulatan karena membiarkan negara lain menentukan harga 1 liter BBM yang mempengaruhi harga sepiring nasi, segelas susu, dan sebutir telur yang harus dibeli rakyatnya untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Terlepas dari segala pendapat yang saling menjatuhkan, karena suatu tindakan pasti ada pro dan kontra, dan bisa dibilang jika terus dibahas, maka tidak akan ada kata finish. So, siapakah yang harus mengalah? Apakah rakyat kecil dengan penghasilan yang pas-pasan? Ataukah Pemerintah dengan segala permasalahan yang ada di bumi pertiwi ini?

Kita beralih ke kabar berapa sih harga BBM setelah dinaikan? Per 1 April mendatang, pemerintahan yang dipimpin SBY-Boediono akan menaikkan harga bensin premium dari Rp 4.500 menjadi Rp. 6.000.

Sebagai kompensasi, pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat miskin yang dianggap berhak mendapatkannya. BLT sebesar Rp 150.000 per bulan bakal diberikan setiap bulannya selama 9 bulan.

Meskipun ada kompensasi dan janji pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke sektor lain seperti pendidikan, banyak warga yang tidak setuju atas keputusan pemerintah ini.

Harga bensin dianggap terlalu mahal. Sebenarnya, kenaikan harga BBM tidak hanya terjadi di Indonesia. Naiknya harga BBM dunia memicu kenaikan harga di sejumlah negara. Bedanya negara-negara tersebut sudah mempersiapkan segala sesuatunya seperti persiapan sarana dan prasaran transportasi yang memadai sehingga pengguna kendaraan bermotor bisa beralih menjadi pengguna transportasi umum.

lalu apa komentar dari ahli ekonomi dan tokoh tentang naik tidaknya BBM ini,


Apa Komentar Pakar Ekonomi dan Tokoh Politik Tentang  Kenaikan BBM
"Saya bisa membuktikan kalau pemerintah bohong, jika kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi subsidi," Pakar ekonomi Kwik Kian Gie.


“Untuk masalah BBM saya juga sampai pusing mengikutinya. Saat saya jadi presiden, realitanya memang BBM harus dinaikkan. Tapi partai menolak hal itu. Jadi nanti tanya saja ke pemerintah bagaimana mereka mengatasi hal itu, karena memang jadi hal yang sulit,”  Megawati Mantan Presiden RI.
 
“Kenaikan ini dilakukan tidak untuk senang-senang apalagi untuk dana pemilu, saya tidak cari dana Pemilu. Ini (kenaikan harga BBM) untuk menyelamatkan negara dan APBN kita,” Jero Wacik Menteri ESDM

"Kenaikan harga BBM itu memang sudah selaiknya, tak bisa ditanggapi secara emosional, Pemerintah nggak boleh mundur. Pemerintah harus kuat, tidak boleh lemas,"  Dahlan Iskan Menteri BUMN

"Jika harga BBM disesuaikan, kami tegaskan komitmen agar golongan rakyat miskin, rakyat semi-miskin, rakyat kurang mampu betul-betul dilindungi dengan kebijakan-kebijakan yang nyata,"  Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum



"Kalau kita lihat percaturan publik di media massa atau ruang publik isu ini sudah berkembang politis dan jauh menyimpang dari hakekat permasalahannya. Ditambah aksi provokasi dan agitasi,"

"Kalau yang terjadi sekarang itu black campaign, buruk sangka, apapun dilakukan untuk menghadapi lawan politik, jika seperti ini maka politik jadi menyedihkan,"  SBY Presiden RI

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...