Pemain Ac Milan Berlatih sambil Cuci Mata

Written By Unknown on Sabtu, 10 Maret 2012 | 21.44

Rihat musim kompetisi Serie A 2011/12 dipakai oleh AC Milan untuk relaksasi dan mencari kehangatan matahari di Timur Tengah. AC Milan memilih mengikuti Turnamen Dubai Football Challenge Cup. Latihan di Pantai Al-Mamzar Dubai justru membawa para pemain AC Milan makin fokus dengan pekerjaan mereka sebagai pesepakbola. Hasilnya, mereka juara dengan mengalahkan Paris Saint Germain 1-0 dan masih bertahta di peringkat pertama Serie A Italia.




21.44 | 0 Komentar | Read More

5 Band Indonesia Yang Go Internasional


5 Band Indonesia Yang Go Internasional - Istilah “go international” kerap keluar dari bibir banyak penyanyi dan musisi tanah air. Namun tidak banyak yang benar-benar mewujudkannya. Dalam rangka Hari Musik Nasional yang jatuh tepat hari ini, tanggal 9 Maret, berikut adalah beberapa grup tanah air yang sudah menorehkan namanya di kancah musik mancanegara.

Mereka memang tidak sering menghiasi layar televisi nasional dan musik mereka juga tidak didengar oleh jutaan rakyat Indonesia namun mereka diam tapi pasti telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Berikut 5 Band Indonesia Yang Go Internasional :

5. Mocca
Dariawal pemunculannya, grup musik asal Bandung ini sudah menarik publik musik internasional, khususnya Asia Tenggara. Mocca mengawali perjalanan musical mancanegara mereka di Singapura pada tahun 2005.

Saat itu album debut mereka dirilis album oleh label asal Singapura, Fruits Records. Setelah itu album Mocca juga dirilis oleh label Malaysia, Jepang dan Korea. Di Jepang dan Korea inilah, Mocca mendapat basis penggemar yang besar. Tercatat sudah lima lagu mereka yang menjadi jingle iklan di Korea dan juga tampil dalam serial televisi di sana.

4. Bottlesmoker
Duo asal Bandung ini sudah menjadi langganan pada berbagai festival dan acara musik di Asia. Negara-negara yang telah mereka kunjungi antara lain, Malaysia, Brunei Darusalam, Cina, Singapura, Filipina.  Dan di tahun 2012, Bottlesmoker menambah daftar negara di Asia yang telah mereka jelajahi dengan jadwal panggung mereka di Thailand dan juga Vietnam.


Penggemar mereka tersebar dari pulau Sumatera hingga dataran Cina. Duo yang selalu membagikan musik mereka secara gratis di Internet ini juga dirilis oleh  beberapa net label di Amerika Serikat dan juga di Eropa.
3. White Shoes and the Couples Company
Unit musik jebolan Institut Kesenian Jakarta ini menjadi bukti nyata bahwa musik dengan bahasa Indonesia juga dapat berbicara di pentas internasional. Tidak tanggung-tanggung, negara yang telah mereka tembus adalah Amerika Serikat yang dikenal memiliki pasar musik yang sangat ketat. Album perdana mereka dirilis oleh label asal Chicago, Minty Fresh yang sebelumnya sukses dengan band The Cardigans.

Di tahun 2008, White Shoes and the Couples Company dua kali menyambangi Amerika Serikat. Pertama untuk CMJ Music Marathon dan SXSW Music Festival. Di tahun 2012, mereka mengadakan tur Eropa yang pertama dengan bermain di dua negara, Perancis dan Belanda.

2. The S.I.G.I.T
Kuartet rock asal Bandung, The S.I.G.I.T (The Super Insurgent Group Of Interperence Talent) namanya juga kian kencang di kancah musik mancanegara.


Setelah sempat dibahas dalam salah satu kolom pada tabloid musik NME di tahun 2005, album debut The S.I.G.I.T yang di Indonesia dirilis oleh FFCuts (sub divisi dari FFWD Records) juga dirilis oleh label Australia, Cavemen. Di bulan Juni 2007, The S.I.G.I.T tur sebulan penuh di beberapa kota di Australia.

Setelah itu, tepatnya di tahun 2009, mereka kembali bermain di pentas luar negeri kali ini di Amerika Serikat dan juga Hongkong. Kini Anda dapat vote The S.I.G.I.T atau band-band lokal lainnya untuk mewakili Indonesia pada festival musik Rock and Roots yang akan berlangsung di Singapura akhir Maret 2012 ini.

1. Gugun and The Blues Shelter
Trio asal Jakarta, Gugun and The Blues Shelter telah membawa musik Blues Indonesia ke kancah internasional. Gugun membuktikan bahwa musik blues tidak hanya milik musisi Afrika Amerika. Sejauh ini Gugun and The Blues Shelter telah bermain di Malaysia, Singapura, Shanghai dan Inggris.


Pada panggung mereka di Inggris, Gugun and The Blues Shelter bermain bersama nama-nama besar seperti Bon Jovi, Rod Stewart dan The Killers. Album kelima mereka yang bertajuk Solid Ground dirilis oleh Grooveyard Records yang berbasis di New York, Amerika Serikat.


10 band indie lokal berkesempatan mewakili Indonesia di ajang Rock and Roots di Singapura? Siapa yang sebaiknya diberangkatkan? VOTE DI SINI!
09.49 | 1 Komentar | Read More

Suku Dayak Hindu-Budha, Terasing di Tempat yang Asing

Written By Unknown on Jumat, 09 Maret 2012 | 11.21


Kesibukan layaknya menggelar sebuah pesta pernikahaan, terlihat di perkampungan yang dihuni oleh sekelompok  orang  yang hanya menenakan celana pendek bermotif hitam putih dan tanpa menggunakan baju di Dusun Segandu, Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat atau berjarak sekitar 30 KM dari pusat kota Indramayu.

Terlihat beberapa pria tengah sibuk menyapu halaman rumah yang ukurannya lumayan besar, dan membersihkan tempat yang di atasnya terdapat kubah bulat berukuran raksasa. Sedangkan penghuni lainnya, terlihat tengah menyiapkan buah-buahan dan kelapa muda di sebuah baskom berukuran cukup besar.

Sedangkan kaum perempuannya, tidak terlibat dalam kesibukan yang dilakukan kaum laki-laki. Yang  perempuan terlihat baru saja selesai mandi di sungai yang letaknya ada disamping perkampungan tersebut.

Aktivitas para penghuni ini terhenti sejenak, saat saya memasuki sebuah halaman rumah yang mereka sebut dengan pendopo. Beberapa ornamen lukisan hewan, seperti kerbau, kuda, naga dan aksara bahasa Jawa Cirbonan terpampang di tembok warna merah serta gapura masuk.

“Silahkan masuk. Kendaraannya dibawa masuk saja kedalam,” sapa seorang yang berasal dari komunitas tersebut dengan bahasa Jawa Cirbonan.

Awalnya, komunitas yang diketahui sebagai Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu sangat berhati-hati terhadap orang yang baru dikenalnya. Namun, setelah melihat gelang dan kalung mirip tasbih yang terbuat dari biji jola jali yang saya kenakan, kecurigaan mereka hilang dan mempersilahkan saya untuk masuk menemui komunitas lainnya.

Termasuk menemui Kepala Suku Eran Takmad Diningrat Gusti Alam, yang saat itu duduk di tengah-tengah masyarakat anggota suku lainnya.

Setelah saya mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan, Eran Takmad Diningrat Gusti Alam menjelaskan bila kesibukan yang terlihat ini,untuk menjalani ritual rutin minggu pertama diawal bulan,atau setiap malam Jumat kliwon.

Ritual rutin yang selalu dilakukan dan diikuti seluruh masyarakat Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu adalah topo bisu di dalam air selama 8 jam yang dimulai tepat tengah malam dan berakhir keesokan harinya pukul 8.00 dan dilanjutkan kembali dengan ritual topo pepe atau ritual berjemur sambil tidur terlentang tanpa menggunakan alas apapun ditengah terik matahari, yang dimulai pukul 11.00 dan baru berakhir pukul 20.00.

“Ritual ini kami gelar selama 4 bulan 5 hari secara berturut-turut. Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada alam semesta raya, serta sebagai bukti kepasrahaan kami terhadap alam,” kata Eran di Losarang, Indramayu.

Perkumpulan Pencak Silat


Sebelum melanjutkan pembicaraan, Eran mempersilakan saya untuk menginap di rumah Panglima Perang Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu,Tarxim Bin kalsim.

Tarxim menceritakan bahwa Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Suku Dayak yang ada di Kalimantan.

“Hindu di sini bukan agama, karena kami hanya memiliki keyakinan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak dibungkus dengan baju yang namannya Agama,” jelas Tarxim Bin Kalsim.

Menurut Tarxim, Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu sendiri memiliki arti, Suku yang berarti Kaki, Dayak yang berarti Ramai, Hindu yang berarti di dalam rahim atau kandungan, Bumi yang berarti wujud, Segandu yang berarti seluruh badan, Indramayu berarti inti yang paling dalam Darma terhadap orang tua dan Ayu yang berarti  wanita.

“Bila diartikan secara menyeluruh Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu, kaki melangkah berdasarkan kepercayaan yang sudah dibawa sejak dalam kandungan untuk berbakti kepada alam, orang tua dan
wanita,” paparnya.

Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu memiliki pengikut cukup banyak dan terbagi atas tiga kelompok. Kelompok pertama, dikenal dengan nama Dayak alami, yaitu anggota Suku Dayak tanpa menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek sebanyak 100 orang. Dan dalam kehidupan sehari-hari, selain menggunakan pernak-pernik suku mereka, seperti gelang tangan, kalung,ikat celana dari ayaman bambu, di leher mereka lambang Pancasila selalu dikenakan.

“Selain melambangkan negara, Pancasila juga melambangkan persatuan kita semua. Meskipun kita berbeda-beda, namun kita dipersatukan dengan lambang Pancasila. Dan ini wajib kita kenakan,” terang Tarxim.

Kelompok kedua, biasa dikenal dengan nama Dayak Preman. Untuk kelompok kedua ini yaitu komunitas suku Dayak yang menggunakan pakaian lengkap dan berwarna-warni, jumlahnya cukup banyak, yaitu 7000 orang dan
tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

Sedangkan kelompok ketiga yaitu Dayak Ibu, hanya beranggotakan perempuan, baik dewasa maupun anak-anak dan jumlahnya cukup banyak hingga mencapai 10 ribu anggota.

Menurut Tarxim, awal berdiri Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu berawal dari perkumpulan perguruan pencak silat yang didirikan kepala suku mereka, Eran Takmad Diningrat Gusti Alam. Keputusan untuk meninggalkan hiruk-pikuk duniawi dan menyebarkan kebaikan dan kesabaran diperoleh Eran setelah menjalani ritual topo bisu dan topo pepe yang hingga kini menjadi ritual wajib yang harus dijalani anggota kelompok ini.

Awalnya, hanya sang istri dan anak Eran Takmad Diningrat Gusti Alam yang menjadi pengikutnya. Namun, lambat laun ajaran yang mengadopsi salah satu tokoh pewayangan Semar ini mampu menarik perhatian masyarakat luas.

“Sebenarnya kami tidak pernah memaksa keluarga kami untuk menjadi masuk dalam kelompok kami. Mereka masuk karena mereka merasakan apa yang kami ajarkan bukan kekerasan, melainkan kedamaian abadi,” terang Tarxim yang mengaku dua putrinya ini menolak masuk mengikuti jejaknya.

Menurut Tarxim, untuk ritual topo bisu dan topo pepe yang ritual awal biasa digelar pada minggu pertama bulan pertama atau setiap malam Jumat kliwon,selama 4 bulan lima hari ini, hanya diikuti Dayak Alami yang beranggotakan 100 orang.

“Kenapa dimulai setiap malam jumat kliwon, karena alam menyampaikan pesannya setiap malam itu dan secara terus menerus hingga 4 bulan 5 hari. Intinya melatih kesabaran kita semua manusia,” ujarnya lagi.

Pemuja Perempuan

Selain berpenampilan unik, tanpa menggunakan busana baju, dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari, Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu dikenal sebagai suku yang sangat memuja perempuan. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, biasannya Kepala Keluarga adalah Laki-laki, namun di suku ini, yang bertindak sebagai Kepala Keluarga adalah perempuan. Termasuk dalam  kartu keluarga, perempuanlah yang tercantum sebagai kepala keluarga.

Sehingga dalam kehidupan sehari-hari,segala aktivitas rumah tangga yang biasannya dikerjakan perempuan, seluruhnya dikerjakan kaum laki-laki. Mulai dari memasak, mencuci, memandikan anak, membersihkan rumah seluruhnya dikerjakan kaum laki-laki.

Sedangkan kaum perempuan menggantikan tugas suku dayak laki-laki mencari nafkah buat keluargannya. Hingga menghadiri pertemuan warga.

Menurut Tarxim, ini dilakukan agar kaum laki-laki merasakan penderitaan yang dipikul kaum perempuan dalam mengurusi rumah tangga. Termasuk tak jarang, kaum laki-laki bertindak semena-mena terhadap kaum perempuan. Sehingga tabu hukumnya bagi sukunya bertindak kasar kepada perempuan.

“Meskipun kita dibentak-bentak, hingga dipukul sekalipun oleh perempuan, kita tidak akan membalasnya. Apa yang kita alami, tidak sebanding dengan penderitaan perempuan yang harus mengandung hingga 9 bulan dan tak jarang masih oleh kaum lelakinya diperbudak,”ujarnya.

Sehingga berapa pun pendapatan yang diberikan istri mereka dalam mencari nafkah, tabu hukumnya bagi kaum laki-laki suku Dayak untuk mencelanya. Namun, meskipun menggantikan tugas kaum perempuan, bukan berati kaum laki-laki tidak bekerja mencari nafkah.

Sesudah mengerjakan seluruh aktivitas rumah tangga, menurut Tarxim, kaum laki-laki juga bekerja di luar rumah. Hanya saja, berbeda dengan kaum perempuan, yang bekerja bisa jauh dari tempat tinggalnya, kaum laki-laki ini bekerja tidak jauh dari tempat tinggalnya dan mereka harus kembali ke rumah sebelum anak dan istri mereka pulang ke rumah untuk menyiapkan makan buat keluarganya.

“Kita bekerja juga bekerja. Tapi tidak jauh-jauh dari rumah. Kebanyakan kita bekerja di sawah, mengumpulkan barang-barang bekas dan membuat manik-manik untuk keperluan ritual kami,”terangnya.

Tempat Tinggal Terpencil

Tingkah laku yang bertentangan dengan aturan yang berlaku, diakui oleh Tarxim tidak bisa diterima oleh warga sekitar. Bahkan, Tarxim sendiri mengaku untuk bisa sampai ke komunitas suku Dayak yang berada di kota lainnya, untuk menyampaikan undangan ritual utama suku, bisa memakan waktu hingga dua minggu lamannya.

Pasalnya, penampilan mereka yang tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana, acap kali mendapatkan penolakan dari sopir angkutan umum untuk mengantar mereka hingga ke tempat tujuan.

“Lebih dari 15 kali saya diturunkan dari mobil. Hanya saya dianggap kurang waras karena tidak menggunakan baju. Jadi kalau ditotal,misalnya saya mau menyampaikan undangan kepada masyarakat suku dayak di Kota Bandung, dari Losarang hingga ke Bandung, bisa memakan waktu hingga dua minggu pulang pergi,” terang Tarxim sambil tertawa.

Selain mendapatkan pelakuan buruk dari sopir dan kernet angkutan umum, dirinya kerap kali ditilang polisi, karena tidak menggunakan helm dan tak memiliki Surat Izin Mengemudi.

Namun, tambah tarxim, bukan persoalan pandangan warga yang hingga kini kurang bisa menerima kehadiran mereka yang membuat mereka lebih memilih membangun rumah, jauh dari pemukiman penduduk.

Tetapi, keinginan mereka sendiri yang lebih memilih hidup menyendiri untuk mencari ketenangan agar bisa menyatu dengan alam. Tak jarang, bila malam hari, mereka menyanyikan kidung-kidung hingga meneteskan air mata.  Bahkan untuk tidur,hanya anak mereka saja yang menggunakan kasur empuk. Sedangkan Tarxim dan istrinya lebih memilih tidur hanya beralaskan tanah liat.

Seperti Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandu Indramayu lainnya,Tarxim dan istrinya tidak pernah memakan yang bernyawa. Mereka hanya memakan buah-buahan. Bahkan dua anaknya yang belum mengikuti jejak mereka, juga dianjurkan untuk tidak memakan makanan yang bernyawa.  Tak heran, bila di rumah mereka hanya terdapat buah-buahan serta sayur-sayuran.

“Kita semua sama-sama mahluk hidup.Untuk apa kita memakan sesama mahluk hidup,” ujar Tarxim menjelaskan alasan mereka untuk tidak menyentuh makanan yang bernyawa seperti daging dan ikan laut.

Bahkan tarxim rela berbagi makanan dengan hewan lainnya, bila saat dia makan, piring yang dia bawa didekati hewan, termasuk anjing dan ayam. Tak heran bila komunitas membiarkan hewan lainnya hidup bebas di tempat tinggal mereka.
11.21 | 1 Komentar | Read More

Kejadian Lucu Khas Indonesia

Mungkin kita sudah sering melewati sudut2 berbagai kota yang ada di Indonesia, selagi jalan-jalan, cuci mata, menikmati pemandangan. Tetapi seringkali kita melewatkan berbagai hal yang kalau diperhatikan, sebenarnya kocak dan lucu. Hehe… mari kita buktikan dalam bentuk foto-foto unik ini.

Hanya di Indonesia ada kasus seperti ini

 


Hanya di Indonesia si Mc Erot


Hanya di Indonesia ada yg jual ES PANAS


Hanya di Indonesia ada peringatan kyk gini (sbnrnya “Gunakan Listrik seperlunya” tapi ada yg jail hapus hurufnya)


Hanya di Indonesia kotak suratnya kaya gini


Hanya di Indonesia anak majikan dianggap sebagai herder


Hanya di Indonesia ada Pecel Lele pake listrik


Hanya di Indonesia yang ngejalanin “aturan untuk dilanggar”


Hanya di Indonesia ada larangan merokok seperti ini


Hanya di Indonesia yg memadukan IT dengan cara Tradisional


Hanya di Indonesia supirnya ada yg bekas penulis puisi


Hanya di Indonesia binatang malu difoto ama manusia


Hanya di Indonesia ada ancaman kyk gini


Hanya di Indonesia ada Bis Kota yg bisa dimakan


Hanya di Indonesia orang bisa jadi Polisi n jadi Tukang Becak dalam waktu yg bersamaan


Hanya di Indonesia ada anjing yang berani gigit ketua RT, dimumkan pula.


Hanya di Indonesia ada yg jual Lemon Tea bentuknya kyk gitu. Bentar2, dimana tea-nya??


Hanya di Indonesia ada Asbak terbesar sejagat raya


Hanya di Indonesia terjadi Pedamaman


Hanya di Indonesia kita bisa nabung sembari makan bakso


Hanya di Indonesia yang punya merek mobil seperti ini


Hanya di Indonesia yang punya nama tempat seperti ini


Hanya di Indonesia ada yang bisa menyaingi KFC (Kentucky Fried Chicken)


Hanya di Indonesia ada minuman berdosa




Hanya di Indonesia ada yg jual menu minuman kyk gini


Hanya di Indonesia ad kasus konyol seperti ini


Hanya di Indonesia ada cabang Starbucks Coffee buat kalangan bawah


Hanya di Indonesia ada yg jual Switter


Hanya di Indonesia yang pake peringatan meyakinkan pembelinya kyk gini


Hanya di Indonesia Nokia mendistribusikan produk sendalnya


Hanya di Indonesia motornya bisa dinaekin lebih dari 5 orang


Hanya di Indonesia yang mempuyai kembaran Presiden US


Hanya di Indonesia dimana Kasih sayang seorang Ibu bisa kalah dengan kasih sayang seorang Pembantu


Hanya di Indonesia ada orang yg curhat saat banjir


Hanya di Indonesia ada marka jalan sesat kyk gn


Hanya di Indonesia mahasiswa bisa ngambil jurusan Tambel Ban


Hanya di Indonesia ada peringatan untuk mengedarkan Narkoba (melarang untuk tidak mengedarkan = harus mengedarkan?? )


Hanya di Indonesia orang sampe harus dilarang untuk tidur di bawah mobil
11.00 | 0 Komentar | Read More

Meramalkan Kiamat maret 2012, Kegiatan Aliran Sesat dari Desa Taruman di Bubarkan Warga


Jamaah diduga aliran sesat di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dibubarkan warga dan polisi. Aliran ini meyakini kiamat akan terjadi pada Maret 2012 ini.

Pembubaran aktivitas aliran ini sempat diwarnai kericuhan pada Kamis malam kemarin. Pembubaran yang dilakukan warga, polisi, TNI, dan Satpol PP, mendapat perlawanan dari jamaah dan keluarga mereka.

Sejumlah wartawan juga sempat diusir oleh keluarga Warseno, pemimpin aliran tersebut.

Warga menilai pernyataan Warsno yang menyebut kiamat akan terjadi bulan ini tidak masuk akal dan meresahkan. Selain itu, setiap malam dia mengumpulkan jamaah lebih dari 100 orang dan melakukan ritual tertentu.

Kapolsek Klambu AKP Hadi Sudibyo, Jumat (9/3/2012), mengatakan Warseno beserta puluhan pengikutnya sementara ini diamankan di mapolsek untuk menghindari aksi anarkis warga yang bisa tersulut sewaktu-waktu.

Pihaknya juga masih memeriksa Warseno dan pengikutnya, sementara polisi dan personel TNI masih memantau kemananan untuk mengantisipasi aksi anarkis warga.

Saat pembubaran semalam, warga merobohkan semua tenda yang digunakan untuk aktivitas aliran ini. Selain itu itemukan tumpukan juga bahan makanan yang sengaja ditimbun oleh Warseno dan para pengikutnya.

Sementara itu tuduhan menjalankan aliran sesat dibantah Warsinah, ibu Warseno. Dia mengklaim anaknya yang juga paranormal itu tidak pernah melakukan praktik menyesatkan. Semua dilakukan untuk kesembuhan pasiennya.
10.53 | 0 Komentar | Read More

Kata-kata Terakhir 5 Tokoh Dunia Sebelum Meninggal


1. Queen Marie Antoinette (Istri Raja Henry V)

Maafkan saya pak, saya tidak melakukannya dengan sengaja (dikatakan olehnya, ketika secara tidak sengaja menginjak kaki algojo yang mau mengeksekusi matinya)


2. J. M. Barrie, Penulis buku 'Peter Pan'

Saya tidak bisa tidur

3.Dominique Bouhours, Penemu Bahasa Prancis
Saya sesaat lagi saya akan mati



4.Joan Crawford

Persetan, jangan kau meminta kepada Tuhan untuk membantuku (dikatakannya, ketika pembantunya berdoa)


5. General William Erskine

Sekarang kenapa kulakukan itu? (Ketika akan melompat dari jendela hotel tempatnya menginap)
10.41 | 1 Komentar | Read More
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...