Zhuang menyalami tangan calon istrinya yang sudah tidak bernyawa
Iring-iringan mobil yang menghadiri upacara pernikahan Zhuang Huagui dan Zhao'e
sekaligus pemakaman calon istrinya.
Zhuang membersihkan peti mati kristal tempat istrinya terbaring. Ia tak pernah menyangka calon istrinya harus pergi meninggalkannya secepat ini.
Zhuang memegang foto istrinya sambil menahan tangis yang terlihat di raut wajahnya, dan menyambut orang-orang yang menghadiri upacara itu. Ia mengundang seluruh keluarga dari kedua pihak.
Sang calon istri terbujur kaku didalam peti mati, ia mengenakan gaun pengantin yang sudah dipersiapkan sejak lama.
Zhuang ditemani kerabat dekatnya mengganti baju pengantinnya dengan baju untuk pemakaman istrinya.
Setelah upacara pernikahan selesai, ia segera menyiapkan upacara pemakaman istrinya.
Coba bayangkan orang-orang yang kita sayangi. Orang tua kita, pasangan kita, suami/istri kita, anak-anak kita, sahabat kita, mereka bisa dipanggil Tuhan kapan saja tanpa kita duga. Jadi selagi masih ada kesempatan, nyatakanlah kasih sayangmu kepada mereka. Katakan betapa kau sangat mengasihi mereka, betapa mereka sangat berharga buat hidupmu. Lakukan yang terbaik untuk mereka selama mereka masih hidup. Karena kalau kita berdiri di pemakaman mereka, semuanya sudah terlambat. Tangisan penyesalan tidak akan pernah bisa mengembalikan mereka.
0 Komentar:
Posting Komentar