Inilah 20 Sinetron Paling Fenomenal di Indonesia bagian kedua

Written By Unknown on Kamis, 24 November 2011 | 12.08

Artikel Ini lanjutan "Inilah 20 Sinetron Paling Fenomenal di Indonesia bagian pertama". langsung saja

15. Janjiku (RCTI)

janjiku

Setelah Si Doel Anak Sekolahan 3, RCTI membuat langkah berani dengan menayangkan Janjiku produksi Multivision Plus. Berisiko memang, mengingat Si Doel Anak Sekolahan 1, 2 dan 3, selalu berada di puncak rating dengan pendapatan iklan yang fantastis. Apalagi Si Doel tak hanya dibicarakan penonton, tapi juga pemerhati hingga kritikus. Janjiku dikerjakan sineas lokal dengan sineas asal India. Ram kembali dengan jurus ampuhnya, mendapuk bintang tenar Paramitha Rusady sebagai pemeran utama. Kalau di sinetron sebelum-sebelumnya, banyak bercerita tentang balas dendam, Ram menugaskan Zara Zetira membuat sinetron berlatar dendam tapi tak habis habisan, melainkan perjuangan seorang ibu dengan penuh haru.

Ternyata formula ini sukses besar. Nama Paramitha makin berkibar sebagai divanya sinetron Indonesia. Cerita Janjiku bertumpu pada seorang wanita bernama Laras (Paramitha Rusady), seorang guru seni di sebuah SD. Sejak kedua orangtuanya meninggal, Laras tinggal dengan kakeknya, Pak Budaya (TB Maulana Husni). Di pesta ulang tahun muridnya, Laras diganggu seorang pria bernama Jimmy (Raynold Surbakti). Laras marah dan lalu menamparnya. Jimmy yang anak mama dari keluarga kaya raya merasa dipermalukan. Dia pun menaruh dendam pada Laras.

Keduanya bertemu lagi dalam kesempatan yang tak terduga. Pak Hadi (Abe Fauzi), ayah Jimmy ternyata bekas mahasiswa kesayangan Pak Budaya. Dari pertemuan ini muncul gagasan untuk menjodohkan Laras dengan Jimmy. Berita itu disambut Jimmy dengan penuh suka cita. Jimmy hendak menjadikan pernikahannya dengan Laras sebagai ajang balas dendam. Penampilan Paramitha Rusady yang penuh air mata akibat kekejaman ibu mertuanya banyak dipuji.

14. Keluarga Cemara (RCTI)


keluarga-cemara

Aswendo, sosok di balik kehebatan sinetron ini. Keluarga Cemara diangkat dari cerita bersambung di majalah remaja HAI (sudah dinovelkan juga) yang juga ditulis Arswendo. Arswendo pula yang menulis sekaligus memproduksi juga penasihat produksi sinetron ini. Hasilnya? Dia menuai pujian dari semua kalangan.

Keluarga Cemara menceritakan kisah keluarga Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking, sebelum digantikan Aneke Putri-red) beserta ketiga anaknya, Euis, Agis dan Ara. Meski hidup sederhana, Abah dan Emak selalu menenamkan pentingnya pendidikan kejujuran dalam keluarga. Abah digambarkan sebagai kepala keluarga yang hangat, sabar dan penuh teladan bagi istri dan ketiga anaknya. Meski sering dijahatin orang lain, Abah selalu sabar dan tabah.

Begitu juga sikap yang ditanamkan pada ketiga anaknya. Di tengah gempuran sinetron yang menjual mimpi, begitu kata banyak orang, Keluarga Cemara memberikan warna baru. Pendeknya, Keluarga Cemara replika keluarga ideal yang penuh sayang meski hidup serba pas-pasan.

13. Si Manis Jembatan Ancol ( RCTI dan Indosiar)

si-manis

Tahun 1996, layar televisi dikejutkan munculnya 2 sinetron horor komedi berjudul serupa, Kembalinya Si Manis Jembatan Ancol (KSMJA, RCTI) dan Mariam, Si Manis Jembatan Ancol (MSJA,Indosiar). KSJA dibintangi Diah Permatasari, sementara MSJA dibintangi Kiki Fatmala. Lucunya, di kedua sinetron itu muncul Ozzy Syahpura yang sama sama bereran sebagai setan banci gundul. KSMJA diproduseri Herry Topan dengan sutradara Tommy Burnama, sedang MSJA disutradarai Atok Suharto. Perlu diketahui bahwa Atok adalah mantan duet Herry Topan dalam melahirkan Si Manis Jembatan Ancol versi pertama yang ditayangkan RCTI.

Kedua sinetron ini sebenarnya remake dari film layar lebar berjudul Si Manis (PT Sarinande Films) tahun 1975. Ceritanya tentang kemalangan Mariah (Lenny Marlena). Sebelum menikah dengan seorang tukang sado bernama Husin (Farouk Afero), Mariah sudah pacaran dengan John (Kris Biantoro). John lantas meneror Husin. Mariah yang merasa bersalah melarikan diri. Di tengah jalan, dia perkosa dan lalu dibunuh para penjahat. Mayatnya ditemukan di kali Ancol. Mariah biasanya muncul saat bulan purnama. Sementara sinetron KSJA maupun MSJA sama sama berbalut komedi. Sejak kemuculan kedua sinetron ini muncul beberapa sinetron horor berbalut komedi.

12. Aku Ingin Pulang (SCTV)

aku-ingin-pulang
Tahun 1999, tahun berkah buat Krisna Mukti. Setelah berkecimpung di dunia hiburan selama 13 tahun, akhirnya Krisna didapuk jadi pemeran utama. Tidak tanggung-tanggung, sinetron yang diperankannya sukses besar. Ya, lewat peran Wahyu di sinetron Aku Ingin Pulang, Krisna menempatkan dirinya di jajaran atas bintang sinetron Indonesia. Sinetron ini juga membuktikan, Cornelia Agatha mampu melepaskan diri dari bayang bayang tokoh Sarah di Si Doel Anak Sekolahan. Dia bermain apik sebagai Ranti. Penampilan pendatang baru Cheche Kirani yang berperan bagus sebagai Lilis menambah daya dobrak AIP. Belum lagi "keberingasan" Mieke Wijaya memerankan Bu Brata yang memerankan mertua licik dan kejam.

AIP menceritatakan konflik percintaan antara Wahyu, Lilis dan Ranti. Ranti sudah berpacaran dengan Ranti, tapi orangtuanya meminta menikahi Lilis. Yang terjadi kemudian adalah bencana. Konflik cinta yang berbelit, perselingkuhan dan pembunuhan mewarnai sinetron ini. Wahyu mengalami petaka karena disiram air keras oleh Bu Brata, mertuanya. Kekuatan tema dan akting para pemainnya jadi keunggulan sinetron ini. Sayang, di episode 58, Krisna Mukti mundur dan lalu digantikan oleh Teddy Jonathan.

11. Misteri Gunung Merapi (Indosiar)

gunungmerapi

Sinetron ini juga remake dari film layar lebar berjudul sama yang diproduksi tahun 1989. Misteri Gunung Merapi berkisah tentang sepak terjang Sembara dalam menyelamatkan kekasihnya, Farida, dari ancaman Mardian, manusia harimau. Versi filmnya, MGM dibintangi Fendy Pradana, Ida Iasha, Baron Hermanto, dll.

Nah, sinetron MGM tetap berpijak dari cerita layar lebarnya, meski terdapat pengembangan di sana-sini lantaran episodenya yang sangat panjang. Sembara versi sinetron diperankan Marcellino, Farida oleh Yuni Sulistyawati, sementara Nenek Lampir oleh Farida Pasha. Farida di versi layar lebar juga berperan sebagai Nenek Lampir.

MGM mampu menyeruak di tengah dominasi sinetron drama. Bahkan beberapa saat lamanya berada di peringkat pertama rating mengungguli Tersanjung. MGM pula yang lantas mengilhami munculnya sinetron-sinetron laga klasik macam Angling Dharma, Dendam Nyi Pelet, Jaka Gledek, Prahara Prabu Siliwangi, Misteri Nini Pelet, dll. Genta Buana, rumah produksi yang memproduksi sinetron ini, membuat set khusus di Bumi Perkemahan Cibubur selama bertahun-tahun. bersambung....bagian ketiga.

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...