Kapurung dan Lawa Makanan Khas Luwu Yang Sarat Gizi

Written By Unknown on Senin, 21 November 2011 | 14.58

Orang diluar Sulawesi Selatan selalu mengidentikkan bahwa makanan khas Sulsel adalah Coto dan Konro. Jangan salah, di Sulsel tak hanya coto yang enak, ada satu menu makanan yang mengenyangkan meskipun non beras yaitu Kapurung.
Kapurung merupakan makanan khas Luwu (Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu dan Kota Palopo). Bahan dasar untuk membuat  kapurung adalah sagu sebagai sumber karbohidrat, ikan sebagai sumber protein dan aneka sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Nah.. lengkap dan bergizi kan?

Kapurung

Bagi sebagian orang merasa aneh melihat sosok kapurung, ada yang membayangkan harus makan lem dan sebagainya. sebenarnya anggapan bahwa sagu yang dimasak bentuknya menjadi lem. Sagu yang dipergunakan untuk kapurung setelah menjadi adonan kental dan panas, kemudian dibentuk bulat-bulat dan dimasukkan keddalam air dingin, hasil akhirnya persis seperti cendol, yang bisa dipungut seperti kalau menikmati es cendol.

Kuah kapurung terbuat dari sari ikan, ditambah ikan yang dihancurkan dan bumbu-bumbu, seperti kacang tanah goreng yang dihaluskan, bawang putih, garam, dan penyedap lainnya. cita rasa khas kapurung dihasilkan dari asam yang digunakan, yakni asam pattikala, atau buah kecombrang.  Selain menggunakan ikan, ada beberapa masyarakat, seperti yang saya jumpai di Mangkutana menambahkan daging kedalam kapurung sebagai pelezat dan sumber protein hewani.

img_1293 
Kapurung
kelengkapan lain dari satu porsi kapurung adalah sayuran.  Sayuran yang digunakanpun beragam sesuai ketersediaan. sayuran yang umum ditambahkan adalah kangkung, kacang panjang, tomat, jagung muda, terung, daun pakis, bunga pisang yang direbus dan dipotong halus, dan bayam. Ketika musim mangga tiba, masyarakat juga sering menggunakan cacahan mangga mengkal sebagai tambahan dalam kapurung.

kapurung diluar daerah asalnya rata-rata hanya dapat di jumpai di rumah makan khas Aroma Palopo atau Aroma Luwu. Bagi orang luar Sulsel yang kebetulan sedang berkunjung ke Makassar dan ingin mencicipi kapurung, bisa menemukannya di  Warung Aroma Palopo di jalan kasuari, Aroma Luwu Jalan Rajawali II , Aroma Luwu Jl. Alauddin dan di Food Court MTC Karebosi.

Makan Kapurung kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan Lawa sebagai lauk. Lawa merupakan sayuran (bunga pisang atau daun pakis/paku) dan  ikan yang dimatangkan dengan menggunakan asam baik dari jeruk maupun cuka. Ikan yang dijadikan lawa adalah ikan mentah  berdaging putih, seperti mairo , bolu/bandeng atau yang lainnya  yang dihilangkan tulangnya kemudian direndam dalam air jeruk atau cuka makan beberapa saat. begitu pula dengan sayuran, dimatangkan  dengan cara merendam dalam air jeruk nipis atau cuka.

img_1292
lawa

Setelah sayuran dan ikan matang, kemudian dicampur dengan bumbu yang terbuat dari kelapa bakar/ sangrai yang dihaluskan, garam,bawang merah, cabe dan jeruk limau.. rasanya… emmm Lezaaat. Setelah sekian lama menikmati kapurung dari berbagai tempat, dan sempat mencicipinya di daerah asalnya, saya semakin tersadar bahwa masyarakat Indonesia tak selayaknya hidup mati dengan nasi. masih banyak sumber-sumber pangan lain yang perlu digali, dikaji, dan di lestarikan… negeri ini kaya dan jangan disia-siakan kekayaan itu. sumber

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...